Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Sehat mencegah Radang Sendi

Written By Unknown on Rabu, 18 April 2012 | 23.13

Sehat mencegah Radang Sendi Olahraga bisa menjadi cara yang baik untuk mengatasi sakit radang sendi. Tetapi penting untuk melakukan olahraga yang benar dibawah pengawasan dokter.

Situs yahoo memberikan saran mengenai olahraga jika Anda memiliki radang sendi, menurut University of Washington School of Medicine:

1. Jika Anda memiliki ahli terapi fisik atau yang ahli dibidangnya, ia harus ikut berpartisipasi dalam merencanakan olahraga Anda.

2. Olahraga yang Anda lakukan harus hanya memberikan tekanan yang sedikit pada sendi, khususnya pada saat pertama kali Anda mulai. Jangan terlalu berlebihan melakukannya.

3. Cobalah kombinasi kedua olahraga baik itu olahraga therapeutic (yang didisain untuk membantu mengurangi gejala dan meningkatkan fungsi sendi) dan olahraga rekreasi (yang untuk kesenangan).

4. GUnakan metode lain untuk mengurangi gejala, seperti menggunakan alas empuk yang hangat dan bongkahan es, makan makanan yang sehat, melakukan pengobatan seperti yang ditentukan, dan menjaga berat badan yang sehat Sehat mencegah Radang Sendi
23.13 | 0 komentar | Read More

Hilangkan Resiko Batu Empedu

Hilangkan Resiko Batu Empedu Anda tentu sudah mengetahui dampak positif olahraga. Selain dapat membuat tubuh lebih bugar, berolahraga secara teratur dapat mengurangi resiko batu empedu.

Demikian penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat. Penelitian yang menggunakan media tikus ini disanyalir juga berpengaruh kepada manusia. Dr. Kenneth R. Wilund dan koleganya menemukan bahwa berat batu empedu secara keseluruhan adalah 2,5 kali lebih besar dari pada tikus.

Para peneliti memperkirakan bahwa olahraga dapat memberikan keuntungan yang sama pada manusia. "Formasi bentuk dasar batu empedu cukup sama antara pada manusia dan tikus," Wilund mengatakannya pada Reuters Health.

Menurutnya, Kebanyakan protein yang diperlukan pada metabolisme kolesterol liver dan asam empedu sangat mirip antara manusia dengan hewan pengerat tersebut. "Oleh sebab itu, kami memperkirakan bahwa ada perubahan-perubahan yang kita percaya memiliki andil dalam pengurangan formasi batu empedu pada tikus yang telah dilatih untuk berolahraga dapat juga terjadi pada manusia yang juga melakukan olahraga," komentar Wilund, dari University of Illinois, Urbana.

"Pada kebanyakan situasi, formasi batu empedu pada manusia terjadi selama periode waktu yang lama mungkin tahunan," kata Wilund. "Sehingga hasilnya akan sulit untuk melakukan penelitian yang sama pada manusia.

"Bagaimanapun, proses pembentukan batu empedu sama dengan yang terjadi pada tikus dan manusia, sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa olahraga dapat juga membatasi pembentukan batu empedu pada manusia, kata Wilund dan koleganya seperti yang dikutip yahoo.com.

"Sudah jelas terbukti bahwa olahraga yang teratur dapat mengurangi munculnya penyakit kronis seperti sakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker," sambung Wilund. "Penelitian ini menunjukkan bukti awal bahwa kita dapat memasukkan beberapa daftar penyakit yang bisa kita kurangi resikonya seperti penyakit kantung empedu pada." ujarnya Hilangkan Resiko Batu Empedu
23.11 | 0 komentar | Read More

Olahraga Untuk Tubuh dan OTAK

Olahraga Untuk Tubuh dan OTAK Olahraga bukan hanya melatih otot tubuh, namun olahraga juga melatih otak. Begitulah hasil riset yang dilakukan peneliti University of Chicago, Amerika Serikat, seperti diberitakan Sciencedaily.com.

Dalam riset tersebut ditemukan bagian otak yang berkaitan dengan kegiatan merencanakan dan mengawasi menjadi aktif saat seorang atlet, atau penggemar olahraga mendengarkan pembicaraan seputar olahraga kegemaran mereka.

Penelitian itu juga membuktikan kegiatan yang non-bahasa, seperti berolahraga atau menonton pertandingan olahraga, meningkatkan kemampuan otak seseorang untuk memahami bahasa dalam jalannya olahraga.

Penelitian ini menggunakan brain imaging yang mengungkap saat pemain hoki dan penggemar hoki mendengarkan bahasa tentang hoki itu sendiri, muncul aktivitas di daerah-daerah tertentu di otak yang biasanya digunakan dalam proses perencanaan dan pemilihan kegiatan fisik.

Aktivitas otak yang meningkat di area motorik ini membantu orang memahami lebih baik tentang bahasa olahraga hoki itu. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan berolahraga atau sekadar menonton membangun pemahaman yang lebih kuat tentang bahasa Olahraga Untuk Tubuh dan OTAK
23.09 | 0 komentar | Read More

Olahraga Ringan Lebih Efektif

Olahraga Ringan Lebih Efektif Tak perlu berolahraga berat jika ingin terbebas dari diabetes dan gangguan jantung. Pilih yang ringan-ringan saja. Berdasarkan penelitian, olahraga ringan terbukti lebih efektif.

"Secara kasatmata, semakin keras kita berolahraga, hasilnya akan semakin baik. Namun, penelitian yang kami lakukan menemukan olahraga ringan adalah cara terbaik untuk mengontrol gula darah dan menurunkan risiko serangan jantung," ujar fisiologis dari Pusat Penelitian Universitas Duke, Cris Slentz.

Yang lebih mengejutkan adalah hasil yang diraih dari olahraga ringan tersebut lebih tahan lama daripada yang didapat melalui olahraga keras. Demikian seperti yang terdapat dalam situs healthday.com.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology tersebut juga menemukan olahraga ringan seperti berlari-lari kecil atau jalan pagi, secara signifikan menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida adalah partikel yang mengangkut lemak sekeliling tubuh dan merupakan indikator diabetes Olahraga Ringan Lebih Efektif
23.08 | 0 komentar | Read More

Mitos Seputar Olahraga Berat

Mitos Seputar Olahraga Berat  PEREMPUAN dengan berat badan normal jika melakukan olahraga yang keras justru akan menurunkan kemungkinan untuk bisa hamil.

Demikianlah hasil studi yang dilakukan oleh peneliti asal Amerika dan Denmark. Dalam difokuskan bagaimana aktivitas fisik dapat mempengaruhi kesuburan dari 3.628 perempuan dengan rentang usia 18-40 tahun yang berada dalam hubungan stabil dan merencanakan kehamilan namun tidak sedang dalam program kesuburan apa pun.

"Studi kami menemukan, olahraga keras dan berlebihan sangat berhubungan erat dengan penurunan tingkat kesuburan perempuan dengan berat badan normal, namun tidak bagi perempuan dengan kondisi obesitas," kata Lauren Wise, profesor epidemiologi di Boston University School of Public Health. Seperti yang dikutip dari HealthDay (21/3).

Bagi Wise, aktivitas apapun bisa membantu meningkatkan kesuburan perempuan dengan berat badan berlebih. Namun bagi perempuan dengan berat badan normal, hanya disarankan untuk jenis olahraga ringan seperti jalan kaki dan lainnya.

Rekan peneliti lainnya, Dr Dimitrios Mastrogiannis, direktur divisi pengobatan maternal-fetal di Temple University School of Medicine di Filadelfia, AS mengatakan, riset ini tidak menyarankan perempuan untuk menambah berat badan agar bisa hamil atau menghindari olahraga apa pun agar bisa hamil.

"Olahraga adalah hal yang penting. Olahraga dengan kadar tepat bisa menghindari manusia dari penyakit kardiovaskuler, kanker, dan diabetes. Tidak hanya itu olahraga bisa membantu kesehatan kehamilan, memudahkan persalinan, serta mengurangi rasa sakit saat melahirkan." papar Mastrogiannis.

"Disarankan untuk melakukan gerakan olahraga ringan dan berulang sekitar 30 menit per hari, seperti berjalan kaki. Perempuan yang merencanakan kehamilan disarankan untuk menghindari olahraga berat, seperti lari, bersepeda kencang, gimnastik, atau berenang lebih dari 5 jam per hari," pungkasnya Mitos Seputar Olahraga Berat
22.26 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger